Gula sehat bagi pengidap Diabetes Tipe-2
Apakah gula Jawa aman bagi orang kena Diabetes Mellitus ? Apakah gula Aren atau madu sehat kalau kena Diabetes Tipe-2 ?
Ini adalah pertanyaan yang sering sekali ditanyakan oleh orang-orang yang telah kena penyakit ganas ini.
Pada artikel ini akan saya balas pertanyaan ini dan saya akan bongkar mitos dan dongeng sekitar ‘gula sehat’.
Hal ini cukup penting karena banyak orang yang telah kena kondisi Diabetes Tipe-2 tidak mau hidup tanpa merasa manis pada kopi, teh dan makanan favorit lain.
Saya punya kabar baik dan kabar buruk bagi anda. Kita mulai dengan kabar buruk dulu. Baru kita akan bahas kabar lain yang cukup manis dan menggembirakan.
Mari kita simak.
Konsep ‘gula sehat’ adalah seperti:
Rokok sehat | Kekerasan yang lembut | Mandi tanpa basah | Kejahatan yang baik
Kenapa saya bisa begitu yakin atas pernyataan ini?
Alasan biokimia. Soalnya segala proses yang terjadi dalam tubuh kita berdasarkan prinsip biokimia.
Gampang kok. Gak perlu jadi sarjana kimia…
Gula Jawa, Madu, Gula Aren, gula natural, gula tebu, gula gini-gitu, memang berbeda sedikit pada saat ia masuk ke tubuh lewat mulut. Namun yang terjadi dalam perut adalah semua jenis gula menjadi GLUKOSA. Kemudian baru Si GLUKOSA ini dimasukan ke dalam darah kita.
Ingat lah yang pada umumnya dinamakan gula darah itu sebenarnya adalah Glukosa. Sehingga apa yang para penderita Diabetes Tipe-2 ukur dengan menusuk jari dan ambil setetes darah itu sebenarnya bukan gula didalam darah, namun kadar Glukosa dalam darah.
Kalau anda ingin tau lebih lanjut apa bedanya gula dan glukosa silahkan lihat artikel ini: GLUKOSA APA ITU.
Tubuh terima segala jenis gula dalam bentuk GLUKOSA
Bagi tubuh kita semua makanan dan minuman yang ada gula nya atau karbohidrat akan menjadi GLUKOSA. Tubuh kita tidak bisa membedakan jenis gula A dengan gula B atau dengan karbohidrat yang ada banyak jenisnya. Semua sama saja.
Yang tiba didalam darah kita adalah GLUKOSA. Dan glukosa tidak ada jenis-jenisnya. Cuma satu saja – yaitu: C₆H₁₂O₆
Gula kelapa, gula pasir, gula Jawa, gula Aren, gula tebu, madu,dll … akhirnya menjadi Glukosa.
Dengan demikian mestinya menjadi jelas untuk orang memiliki kepintaran paling sedikit setara dengan anak sekola SD bahwa tidak ada gula sehat atau gula yang lebih daripada yang lain.
Saya cuma bisa geleng kepala kenapa banyak ‘pemakai mantel putih’ yang gantungin ijazah nya di dinding kantor nya membodohi pasien nya bahwa suatu makanan atau minuman yang memiliki Indeks Glikemik yang rendah menjadi lebih baik daripada yang lain.
Lebih edan lagi kalau ada yang sebutkan kata sehat dalam satu kalimat yang berisi kata gula.
Tidak Pak Dokter – anda salah. Gula semua sama saja. GLUKOSA Dodol !
Dengan demikian patut dipertanyakan darimana asal mitos bahwa ada gula yang lebih sehat daripada yang lain. Jawaban terhadap pertanyaan ini akan kita dapatkan kalau kita melihat ke Indeks Glikemik.
Banyak orang suka percaya dongeng bahwa sesuatu makanan atau minuman dengan indeks glikemik rendah menjadi lebih sehat bagi tubuh daripada sesuatu dengan indeks glikemik yang lebih tinggi.
Kekeliruan ini terjadi karena kebanyakan orang tidak mengerti sepenuhnya istilah Glikemik indeks dan apa arti yang sebenarnya.
Mari kita bertanya kepada perpustakaan terbesar. Definisi Indeks Glikemik menurut Wikipedia Indonesia adalah:
Sebenarnya info ini percuma
Indeks Glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai tingkatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.[1] Indeks Glikemik (IG) merupakan ukuran yang digunakan untuk mengindikasi seberapa cepat karbohidrat dalam makanan tertentu diubah menjadi gula. Pengaruh konsumsi pangan terhadap periode tertentu disebut respons glikemik.
Mereka ada salah sedikit. Karena mereka bilang: “makanan tertentu diubah menjadi gula”. Mestinya mereka bilang menjadi glukosa. Tapi gak apa-apa tetap cukup betul.
Saya setuju dengan definisi Wikipedia. Tetapi dalam interpretasi artinya dari definisi ini terjadi banyak kekeliruan.
Untuk memahami Indeks Glikemik dengan benar bagian kedua dalam definisi diatas ini perlu kita uraikan. Nah ‘kan disitu dijelaskan bahwa indeks glikemik memberikan indikasi secepat apa satu porsi gula akan dijadikan glukosa dalam tubuh.
Tolong anda arahkan perhatian ke dua kata ini: “dijadikan gula”. Nah kalau anda menyadari bahwa semua karbohidrat terlepas dari jenis nya pada akhir nya menjadi glukosa mestinya mulai jadi jelas kenapa saya bilang bahwa Indeks Glikemik cenderung bikin orang keliru.
Karena para pengidap Diabetes Tipe-2 tidak terlalu bersahabat dengan gula. So apakah gula masuk lebih cepat atau lebih lambat ke dalam tubuh kita tidak membuat gula nya lebih baik.
Pada hakikatnya jumlah gula yang perlu diproses oleh tubuh kita tetap sama. Mau Indeks Glikemik rendah, mau Indeks Glikemik tinggi jumlah gula nya sama saja.
Apakah sebatang rokok menjadi lebih baik kalau di-isapnya lebih pelan ?
Atau apakah merokok 10 batang dalam setengah hari lebih sehat daripada 10 batang dalam 2 jam saja… Anda simpulkan sendiri.
Apakah sebotol Whisky yang diminum dalam 3 jam dibanding botol yang dikosongkan dalam setengah jam menjadikan Whisky ‘lebih sehat’ ?
Sinting apa?
Nah tapi persis ini kesan yang banyak orang dapatkan terhadap berbagai jenis gula atau makanan yang memiliki Indeks Glikemik yang lebih rendah daripada yang lain.
Yang benar adalah bahwa kadar gula (glukosa) berlebihan dalam darah buruk bagi penderita Diabetes Tipe 2.
Kira kira rokok yang mana paling sehat?
Benar sih bahwa jika anda memang harus makan karbohidrat atau gula sebaiknya pilihlah yang IG nya rendah. Tetapi:
Jangan bohongi dirimu dengan percaya bahwa suatu makanan atau minuman yang punya Indeks Glikemik lebih rendah menjadi ‘sehat’ bagi engkau.
Sebenarnya ceritanya mengenai apa yang membuat Gula Darah yang tinggi dalam darah menjadi bahaya bagi pengidap Diabetes T-2 agak ribet. Bahayanya kadar gula darah tinggi berkaitan dengan fenomena GLYCATION.
Glycation adalah satu proses dimana Si Glukosa akan meninggalkan lapisan pada sel-sel dan merusak sel-sel tersebut.
Terutama sel-sel merah darah namun juga pada sel yang lain. Termasuk sel-sel di pembuluh darah. Yang pada akhirnya dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah. Sehingga bisa terjadi penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung atau stroke.
Tetapi soal Glycation dan dampak terhadap kesehatan kita akan saya utarakan pada artikel lain. Untuk sementara cukup anda memahami bahwa proses Glycation ini adalah penyebab Gula darah yang tinggi dan berbahaya bagi tubuh kita.
Pada orang sehat GD yang tinggi tidak dapat terjadi karena tubuh memproses gula darahnya – entah dijadikan bahan energi atau dijadikan Glikogen yang dapat disimpan baik di hati maupun di dalam otot.
Namun pada pengidap Diabetes Tipe-2 pemrosesan gula mengalami gangguan. Iya namanya gula darah tinggi.
Rangkuman dulu iya: Segala jenis karbo atau gula akan tiba didalam darah kita sebagai Glukosa. Oleh sebab itu tidak ada gula yang lebih sehat daripada gula yang lain.
Mestinya hal ini sama jelas seperti kenyataan bahwa satu ditambah satu menjadi dua. Hal ini bukan soal opini, namun fakta.
Tetapi kalau ada yang yakin bahwa satu ditambah satu menjadi 3 silahkan saja. Memiliki kepercayaan itu ‘kan bebas.
Tetapi coba bayangkan anda mengirim anak anda ke satu sekola dimana para guru mengajar anak bahwa satu ditambah satu menjadi tiga. Maukah anda kirim anak anda kesana?
Coklat yang manis tapi gak ada gula – bisa sih
Daripada nanya mana ‘gula sehat’ yang perlu kita tanyakan adalah: mana “manis yang sehat”.
Dengan pertanyaan ini segala-gala nya berubah dan solusi nya akan menjadi sangat jelas.
Saya ‘kan janji bahwa saya juga mempunyai kabar baik – bahkan saya bilang ‘kabar manis’ bagi anda. Nah sekarang kita pindah ke ‘sisi manis’ dari cerita ini.
Saya sendiri juga adalah tipe orang yang gak doyan teh pahit apalagi kopi pahit. Dan saya juga suka makanan yang manis. Nah saat saya didiagnosa Diabetes Tipe-2 saya tidak mau menghilangkan yang manis-manis dari kehidupan saya. Tapi saya menyadari sepenuhnya bahwa romanza saya dengan gula HARUS berakhir.
Terus gimana dong ? Ada solusi gak ?
Ada dong !
Mari kita melihat sejenak apa itu rasa manis dan dimana kita ngalamin rasa manis itu. Di mulut iyakan, bukan di perut ?
Memang segala rasa seperti manis, asin, pahit dan asam dirasakan didalam mulut (dan hidung juga).
Nah gimana kalau kita bisa ‘menipu’ mulut dengan satu zat yang sama manisnya seperti gula tetapi sama sekali tidak berisi gula. Aman toh?
Ternyata zat-zat yang membuat rasa manis di dalam mulut ada malah cukup banyak. Baik yang berasal dari lab kimia maupun dari alam semesta.
Sehingga sekarang tinggal kita membahas pemanis sejenis ini yang ada. Dan membandingkan dampaknya satu sama yang lain terhadap tubuh kita.
Cukup menarik sih…
Semua produk ini gak ada gula didalam
Bagi penderita Diabetes Mellitus pasti kenal merek pemanis seperti Tropicana Slim, EQUAL, Nutrasweet, dan lain-lain. Dan anda mungkin juga tau bahwa dalam minuman Coke Zero dan sejenisnya juga dipergunakan pemanis yang bukan gula.
Tinggal kita membahas apakah pemanis sejenis ini aman dan OK bagi kesehatan kita. Terutama bagi pengidap Diabetes Tipe-2.
Pada dasarnya sih oke-oke aja. Karena tidak akan membuat GD anda naik. Berarti aman?
Tunggu dulu. Cerita nya belum selesai dong.
Zat yang dipergunakan dalam pemanis seperti EQUAL, Tropicana Slim atau Diet Coke adalah ASPARTAM. Satu zat yang 100% hasil lab kimia. Tidak terdapat zat ini di alam semesta. Nah kalau saya kasih tau kepada anda bagaimana dibuat Aspartam ini mungkin anda akan jadi jijik sedikit.
Karena zat ini dihasilkan dari tahi bakteri. Iya, betul dari ‘kotoran’ bakteri. Silahkan klik link ini untuk info lebih lanjut.
Kalau gak percaya silahkan melihat sendiri paten ASPARTAM bagaimana.
Terlepas dari soal ‘tahi’ tadi masih ada satu aspek lagi yang anda perlu tau. Yaitu bahwa ada beberapa studi sains yang menunjukan bahwa pemanis yang berbasis Aspartam memiliki dampak negatif terhadap bakteri-bakteri yang berada dalam perut kita.
Namun seburuk apa dampak Aspartam terhadap bakteri dalam perut kita belum ada kesepakatan.
Yang jelas adalah bahwa bagi penderita Diabetes yang mengupayakan turun GD nya sambil menikmati minuman dan makanan manis memakai produk yang berbasis Aspartam ok-ok saja. Dan jelas jauuuuuuuuuh lebih bagus dibanding pemanis yang terbuat dari gula dengan IG rendah.
Tetapi kalau anda memang mau pemanis yang lebih aman lagi saya masih punya kabar lagi yang menggembirakan.
Monk fruit = Luo Han Guo
Nah Allah SWT atau Tuhan atau Dewa-Dewi (sesuai dgn agama masing2) juga memberikan kita berbagai alternatif yang tetap manis di mulut namun sama sekali tidak berisi gula atau zat lain yang bisa menjadi glukosa dalam tubuh kita.
Ternyata ada beberapa tumbuhan yang memproduksi pemanis alam yang tidak membahayakan sama sekali.
Pada artikel ini saya akan bahas dua pemanis alami yang paling lazim.
Pertama: Monk fruit = Luo Han Guo
Ini adalah satu tumbuhan yg berasal dari Cina Selatan dan yang juga tumbuh di Thailand bagian Utara.
Ia memiliki satu zat di dalam nya yang sangat tinggi rasa manis nya. Dan sampai sekarang belum ada studi atau kajian yang menunjukan ada nya dampak negatif terhadap kesehatan kita
Kalau saya sendiri belum pernah mencoba dan juga tidak tau banyak mengenai Luo Han Guo ini.
Kalau anda ingin lebih tau mengenai Monk fruit silahkan coba lihat link berikut ini:
https://food.detik.com/info-kuliner/d-2082138/monk-fruit-pemanis-alami-yang-lebih-sehat-daripada-gula
https://womantalk.com/health/articles/monk-fruit-buah-manis-yang-bisa-dijadikan-alternatif-pengganti-gula-AbMlN
Daun STEVIA
Sekarang sedikit mengenai pemanis natural yang menurut hemat saya terbaik. Yaitu: STEVIA.
Stevia adalah satu tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan. Dan dalam dua dekade ke belakang ini menjadi pemanis alam terpopuler di dunia. Kalau di Eropa atau di A.S. di setiap supermarket dapat dibeli.
Aneh nya di Indonesia masih kurang dikenal dan kalau di toko biasa jarang terdapat. Namun kalau online sudah banyak yang nawarin.
Stevia memang begitu hebat sehingga saya akan terbitkan satu atau dua artikel khusus nya tumbuhan ajaib ini.
Disini singkat saja: Stevia 100% aman dan sampai sekarang saya belum menemukan info atau studi yang menunjukan ada nya dampak negatif terhadap tubuh kita.
Saya sendiri sudah pakai Stevia selama 5 tahun. Pertama nya saya dapat nya dari Eropa namun sekarang sudah menemukan supplier di Indonesia juga.
Gara-gara Stevia ini kehidupan saya tetap manis tanpa ada efek negatif terhadap gula darah.
Demi lengkap nya perlu dicatat bahwa disamping jenis-jenis pemanis yang saya utarakan dalam artikel ini masih ada lumayan banyak yang lain. Baik yang kimia maupun yang alami.
Menurut hemat saya yang terbaik adalah yang terbuat dari Stevia. Stevia pada awal nya sangat ditentang oleh industri kimia yang memiliki paten Aspartam. Soal nya dengan Aspartam mereka bisa meraih profit yang besar. Soal nya yang memiliki paten Aspartam adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia. Yaitu Monsanto.
Soal nya Stevia tidak bisa dijadikan paten dan barangsiapa yang ingin menanam dan memproduksi pemanis ini silahkan saja.
Iklim Indonesia sebenarnya sangat cocok untuk menanam Stevia dan telah ada beberapa produsen.
Stevia adalah pemanis ideal bagi orang yang ingin menghindari gula sebagai pemanis.
KATA AKHIR
Gula yang sehat tidak ada. Karena segala jenis gula pada akhirnya menjadi Glukosa dalam darah kita. Memang ada beberapa jenis gula yang punya Indeks Glikemik sedikit lebih rendah daripada yang lain. Namun hal ini sama sekali tidak berarti bahwa gula yang terbuat dari Nanas, Kelapa, tebu, dll… lebih sehat bagi penderita Diabetes.
Namun bagi pengidap Diabetes Mellitus yang tetap suka makanan manis solusinya adalah pemanis yang sama sekali tidak berisi gula. Dan kalau bisa mendingan pilih yang alami seperti yang terbuat dari Stevia.
Moga-moga anda sekarang sudah faham bahwa gula yang sehat atau aman tidak ada dan tak pernah akan ada.
Jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.
Sekian & Terima kasih atas perhatian anda.
👉Om Swastyastu & Senantiasa sehat👈
DOMINIK🙏🙏🙏
BUKU PANDUAN
SOLUSI DIABETES
Kalahkan DIABETES tanpa Obat atau Herbal
Untuk pesan Buku silahkan hubungi kami melalui WhatsApp 0813-1283-1800
Anda ingin menangani DIABETES T2 secara natural - tanpa OBAT atau HERBAL?
Anda ingin tau bagaimana anda juga bisa cepat kalahkan DIABETES T2 dan KOMPLIKASI TERKAIT?
Silahkan kontak kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan BIMBINGAN GRATIS - tanpa syarat apa-apa.
SILAHKAN TEMUKAN ARTIKEL MENARIK LAIN
INDEKS GLIKEMIK – APA ITU?
KATANYA bagi pengidap Diabetes sangatlah penting mengetahui dan memperhatikan Indeks Glikemik dari suatu makanan. ?
Hal yang sama dianjurkan kepada orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.
Apakah benar yang katanya tentang Indeks Glikemik…
KARBOHIDRAT | LEMAK | PROTEIN - Panduan
Masih ada cukup banyak teman yang bingung mengenai KARBO | LEMAK & PROTEIN.
Maka saya telah menulis satu petunjuk supaya anda bisa jadi pintar dalam pemilihan makanan?
GLUKOSA & GULA - APA ITU?
Apa hubungan antara Gula & Glukosa? Bagi orang DIABETES T2 sangat penting memahami bahwa yang biasanya disebut ‘GD’ bukan gula darah namun kadar glukosa.
Disini anda dapat menemukan informasi mengenai perbedaan antara glukosa dan gula.
Maaf cara mengkonsumsi stevia sendiri bagaimana?
berupa olahan sudah menjadi pemanis atau daun stevia dicampurkan ke dalam makanan.
teeima kaaih
wa.me/628562610989
Hi Aris,
Paling gampang beli STEVIA olahan berupa tetesan aja… Buaaanyak penjual online.
Daun kering bisa juga cuma punya ‘rasa samping’ – iya kaya daun2an…
Apakah ada yg jual bibit stevia ?
Biar bisa kita tanam. Terima kasih.
banyak online… shopee gitu2an…
Terimakasih ya Pak……berarti semua gula tdk boleh ….walau gula aren yg saya pikir bagus untuk kita ….madu asli juga tdk boleh ….