Kebiasaan-makan
Suhu-Chiaki-Asaari

ditulis oleh: : Chiaki Asaari

KEBIASAAN MAKAN MENCERMINKAN MENTAL-MU
Pasti kamu pernah mendengar kalimat, “You Are What You Eat”. Atau dalam bahasa Indonesianya, “Apa Yang Kamu Makan Mencerminkan Dirimu”.

Maksud saya, bukan berarti jika kamu makan ‘Junk Food’ berarti kamu itu ‘Sampah’…
Bukan seharafiah itu.

Dalam artikel ini, saya akan membahas lebih ke dalam sisi psikologisnya.

Kalo kamu manusia dan hidup di Planet Bumi, kamu pasti punya beberapa habit/kebiasaan.
Sebagian besar dari habit itu ok-ok aja, tapi sebagian lagi menyebalkan karena tidak bermanfaat baik bagi diri kita dan susah sekali dihilangkan.

Mengutip kalimatnya Mark Twain, “Berhenti merokok itu hal yang paling mudah untuk dilakukan. Saya tau karena saya sudah melakukannya beribu-ribu kali”. 😝😝😝

Jelas kan…betapa susahnya menghilangkan kebiasaan buruk kita.

Tapi sebenarnya apa sih ‘Habit/Kebiasaan’ itu?
Darimana asalnya, dan kenapa kebiasaan itu menempel di diri kita?

Kenali ‘Habit’-Mu

Secara sederhana, habit adalah pikiran atau kegiatan yang kita ulang terus menerus.
Beberapa habit adalah jenis yang kita lakukan dengan sengaja dan sadar – seperti berjalan setiap hari.
Sementara habit yang lain dilakukan secara otomatis dan ga sadar – seperti makan berlebihan tanpa berpikir setiap kali kita makan.

Saya akan memberi perhatian khusus pada jenis kebiasaan kedua. Suatu habit yang nyebelin, yang cenderung kita lawan, tapi memiliki kekuatan aneh untuk bertahan meskipun kita sudah berusaha keras untuk lepas.

Seolah-olah habit tersebut memiliki nyawa kehidupannya sendiri.

Karena ga ada kan orang yang pernah bilang, “Wow, saya senang sekali bekerja membangun kebiasaan makan saya yang berlebihan!”

Ga ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan habit seperti itu, karena ia muncul,tumbuh dan berkembang sendiri.

Jadi, inilah salah satu fakta psiko-biologis paling dasar tentang habit/kebiasaan:

“Pikiran pada dasarnya adalah suatu kebiasaan”

Maksudnya gimana sih?

Setiap pemikiran yang muncul dalam diri kita, berasal dari hal-hal yang pernah/sering kita alami dan lama-kelamaan pikiran-pikiran itu menjadi suatu “kebiasaan”. Misalnya, kebiasaan berpikir optimis – kebiasaan berpikir pesimis….

Jika harus dijelaskan lebih jauh, akan sangat panjang. Karena ini ada kaitannya dengan neurotransmitter, respon tubuh, sinyal yang ditangkap otak dll… Cukup rumit & sangat sains..😁

Tapi yang jelas intinya adalah:
Manusia memiliki ‘kebiasaan bawaan’ yang dirancang untuk membantu kita dengan salah satu tugas terpenting dalam bertahan hidup dan evolusi – yaitu belajar.

kebiasaan-makan-mental-mu

Hanya ‘junk food’ yang bisa menghibur ku

Manusia Belajar Melalui Pengulangan

Manusia dirancang untuk mempelajari informasi penting dengan cara mengulang-ulang.
Seorang anak kecil belajar mengenali huruf dengan mengulang-ulang lagu ‘ABC’. Dan sebagai manusia dewasa kita melakukan kesalahan yang berulang-ulang sampai akhirnya kita ‘belajar’.

Yang menarik, dalam proses pembentukan ‘habit’ dengan melakukan pengulangan ada efek lain yang ditimbulkan di otak kita. Yaitu ‘Rasa Senang & Puas’.

Karena dengan melakukan hal yang berulang-ulang, kita semakin maju dan menjadi tau bagaimana caranya untuk menghindari kegagalan & rasa sakit.

Contohnya; Dulu sewaktu masih sekolah, saat pulang sekolah kita merasa capek &lelah atau sedih karena dimarahi guru atau karena hasil ulangan jelek. Lalu kamu memakan es krim. Lalu kamu langsung merasa lebih baik.

Yang terjadi adalah, otak kita mencatat bahwa ,”Saya merasa kacau – saya makan es krim – dan saya merasa baik”. Dari situlah otak secara otomatis akan menggunakan kebiasaan yang dianggap berguna ini – dan disinilah ‘Habit Makan Es Krim’ muncul.

Kita telah belajar untuk mendapatkan ‘kepuasan sementara’ untuk menghindari rasa sakit.

makan-sebagai-kebiasaan

Gula dalam es krim melepaskan hormon Dopamine

Dua Tipe Habit

Habit/kebiasaan terbagi jadi 2 kategori : positif dan negatif.
Atau bisa juga disebut dengan habit ‘yang diinginkan’ dan ‘yang tidak diinginkan’.

Positif dan negatif disini bukan dalam arti penilaian moral, sifat setan atau malaikat…
Duuhh…bukan laaahhh!
Tapi lebih ke arah efek dan konsekuensi biologis yang ditimbulkan oleh habit itu.

Kita bahas habit negatif aja ya…karena itu yang berbahaya.

Habit Negatif adalah pengulangan kelakuan & sikap yang dilakukan secara mekanis (tanpa sadar) dan otomatis. Ini hal yang bisa menguras energi kita, dan memiliki dampak berbahaya pada tubuh atau pada emosi kita sendiri.

Parahnya, habit negatif ini bisa mencari pemenuhan ‘rasa puas’ secara cepat. Tapi kepuasan ini hanyalah sementara dan justru bisa mendatangkan bahaya.

Ingat cerita sebelumnya tentang es krim?

Sama seperti kecanduan obat-obatan. Lama-lama dosis yang dibutuhkan untuk mencapai ‘rasa puas’ itu akan semakin lebih besar.

Disinilah tantangan kita sebagai manusia. Apakah kita bisa mengontrolnya?
Karena pada saat kita merasa sedih, marah, kecewa, kesal dll otak kita akan secara otomatis mengatakan:

”Saya merasa kacau – saya makan es krim – saya merasa baik”.
atau
“Saya merasa sedih – saya makan donut – saya merasa senang”.

Kalau kita tidak menyadari habit negatif kita tersebut, mereka akan mengambil alih dan mendominasi kehidupan kita.
Hal terpenting yang harus disadari adalah, habit negatif itu muncul secara otomatis dari pengulangan yang mungkin tidak disadari.

Kebiasaan Makan Dari Perspektif Psikologis
Kita makan karena tubuh membutuhkan energi dan supaya sehat.

Itu konsepnya. Kayanya semua orang tau tentang hal itu….

Tapi gimana jika apa yang kita makan dan cara makan kita itu justru berakibat buruk untuk tubuh kita?

Disinilah kita harus belajar mengenal diri kita sendiri dan pikiran-pikiran apa yang membuat kita memiliki kebiasaan makan yang salah.

Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan

Banyak faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan kita. Yaitu:

  • Budaya
  • Evolusi
  • Sosial
  • Keluarga
  • Diri sendiri
  • Status ekonomi
  • Psikologis
  • dll…

Banyak orang yang menggunakan makanan sebagai ‘coping mechanism’. Istilah apa lagi itu…ngerti ga?

Definisi dari Coping Mechanism adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk menanggulangi tekanan psikologis yang timbul dari keadaan yang menyebabkan stress, rasa bosan, anxiety dan trauma.

Coping Mechanism terbagi dua golongan:

Active – menyadari penyebab stress dan mencari upaya untuk mengurangi stress
Avoidant – menghindar dan mengalihkan perhatian dari masalah yang ada. Dengan kata lain ‘Pelarian’ 😝

Kebanyakan orang yang mengalami stress, biasanya melarikan diri ke makanan untuk melupakan masalahnya. Melalui makanan mereka mendapatkan kepuasan. Namun sayangnya, kepuasan ini hanya bersifat sementara.

Melarikan diri tidak akan menyelesaikan masalah.

Justru malah akan semakin memperparah kondisimu. Semakin stress – semakin banyak makan. Akibatnya?

Badan menjadi obese, penampilan ga menarik, mendapatkan cemo’ohan dari mana-mana, gangguan kesehatan seperti diabetes, jantung, kerusakan ginjal dll.

habit-makan-makan

Carilah solusi untuk stress mu, jangan cari pelarian

Kenali Akar Dari Stress Mu

Seorang dokter tidak akan bisa menyembuhkan penyakit-mu jika dia atau kamu sendiri tidak mencari penyebab timbulnya penyakit tersebut.

Begitu juga dengan kebiasaan makan yang salah.

Contoh kasus:
Seseorang menyadari bahwa dia obesitas. Lalu dia ikut salah satu program diet tertentu. Selama beberapa bulan dia matian-matian menjaga ketat pola makannya. Setelah 6 bulan berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 20kg. Tapi 2 bulan kemudian berat badannya tiba-tiba bertambah lagi 9kg. Lalu dia mencoba ikut diet jenis yang lainnya. Kejadian yang sama berulang kembali.

Kenapa begitu?

Kejadian sebenarnya adalah orang tersebut ternyata makan untuk melupakan hubungan buruknya dengan pasangannya. Makanan memberinya kepuasan. Seperti candu. Setiap kali merasa sedih, otaknya akan memberi sinyal, “Sedih – makan – happy”.

Kenapa pada saat mengikuti diet ketat dia berhasil turun berat badan?

Karena dia mempunya tujuan, goal untuk menjadi kurus. Sehingga fokusnya teralihkan. Fokusnya adalah “Saya stress karena gendut – Saya harus diet – Saya akan Kurus & Happy”.

Coping Mechanism berubah menjadi active.

Tapi pada saat sudah mencapai target, akar permasalahan yang sebenarnya belum selesai. Yaitu hubungannya dengan pasangannya.

Berantem lagi, ribut lagi, stress lagi. Maka otak akan memberi sinyal untuk makan lagi. Kembali lagi ke Avoidant Coping Mechanism.

Masuk akal ‘kan?

Apa Fungsinya Mengetahui Keterkaitan Antara Kebiasaan Makan Dengan Psikologi?

Psikologi adalah ilmu tentang sifat & sikap seseorang. Mempelajari keterkaitan antara sebab dan akibat. Kenapa seseorang melakukan hal tertentu dan bagaimana mereka melakukannya.

Sikap & kelakuan manusia, selalu dilandasi oleh suatu penyebab.

Bagi orang-orang yang mempunyai keinginan untuk mengontrol berat badannya, titik fokus dari sisi psikologi adalah:

Tingkah laku: fokus pada kebiasaan pola makan orang tersebut dan mencari cara untuk merubah kebiasaan tersebut.

Kognisi (berpikir): fokus pada identifikasi pola berpikir yang merugikan diri sendiri yang mempengaruhi masalah manajemen berat badan.

Dengan berfokus pada kedua hal tersebut, orang yang ingin mengontrol berat badannya akan lebih memiliki kendali, karena sudah memiliki ‘awareness’ (kesadaran). Awareness sangat diperlukan, karena seperti yang telah dibahas di atas, habit/kebiasaan makan yang salah muncul tanpa sebelumnya kita sadari dan akhirnya menjadi otomatis.

Cara Terapi Diri Untuk Me-manage Berat Badan

Cara kognitif adalah yang paling baik dan bisa memberikan gambaran antara pola pikir dan perilaku.

Dengan terapi kognitif, bisa membantu untuk mengerti bagaimana cara kamu berpikir tentang makanan. Cara ini juga membantu mu mengenali pola pemikiran yang dapat merusak kesuksesan kamu dalam memilih makanan sehat & mengelola berat badan.

Cara ini pun bisa membantu kamu untuk berlatih mengeluarkan pernyataan diri yang positif.

Contoh pernyataan diri yang negatif:

“Ini terlalu berat, saya tidak sanggup.”
“Kalau ga makan nasi, saya lemas.”
“Sekarang berat badan saya udah normal, saya bisa makan lagi seperti biasa.”

Contoh pernyataan diri yang positif:

“Saya sadar saya sudah terlalu banyak makan. Saya harus cari cara untuk stop kebiasaan ini.”
“Saya sadar selama ini makan nasi hanya karena kebiasaan. Saya harus mencari tau makanan apa yang tetap bisa membuat saya merasa kenyang dan berenergi.”
“Saya harus mencari tau penyebab saya makan berlebihan, supaya apabila hal itu terjadi lagi saya tidak terjerumus ke pola yang sama.”

Yang harus diterapkan ada beberapa hal:

Kesiapan untuk berubah: Memiliki kesadaran tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai target, dan berkomitmen untuk itu.
Komitmen disini adalah menyadari penyebab sampai terjadinya kebiasaan makan yang salah & tidak mencari-cari alasan untuk mengulangnya kembali.

Belajar untuk memonitor diri sendiri: Memonitor diri sendiri membantu kamu untuk menyadari apa yang men-trigger / memicu kamu untuk makan, dan lebih berhati-hati / teliti dalam memilih makanan dan porsinya. Ini juga membantu kamu untuk tetap fokus dalam mencapai target jangka panjang.

Memutuskan / menghilangkan kebiasaan: Fokusnya adalah pada kontrol stimulus, seperti mengatur kapan waktunya makan dan kapan tidak. Juga mempelajari mana makanan yang baik dan tidak. Perilaku kognitif juga mengajarkan distraksi – mengganti makan dengan alternatif yang lebih sehat – sebagai keterampilan untuk mengatasi stres.
Grup pendukung, komunitas, latihan, belajar mencari solusi adalah teknik khusus yang digunakan untuk memutuskan kebiasaan.

makan-kebiasaan-habit

Coklat manis untuk ‘melupakan’ patah hati

Apakah Cara Terapi Ini Bisa Berhasil?

Tentu saja!
Tapi ada beberapa hal yang harus kamu ingat.

Untuk bisa me-manage berat badan, akan sangat membantu jika kamu mengubah pola berpikir kamu. Me-manage berat badan adalah tentang membuat perubahan pada lifestyle.

Perubahan yang diharapkan tidak akan terjadi apabila kamu hanya mengandalkan diet jangka pendek.
Semua proses itu tidaklah instan. Bukan secepat membalik telapak tangan.

Untuk mencapai sukses, kamu harus menyadari & mengerti terlebih dulu apa peranan makanan dalam kehidupanmu. Pelajari juga bagaimana menggunakan cara pernyataan diri yang positif dan active coping mechanism untuk mengontrol makanan dan berat badanmu.

Satu cara lagi yang bisa berguna, buatlah jurnal/diary/buku harian makanan-mu.
Buku ini berguna untuk mencatat semua makanan yang kamu konsumsi.

Dari situ kamu bisa mendapatkan gambaran secara terperinci:

  • Makanan apa yang kamu konsumsi.
  • Kapan kamu makan.
  • Bagaimana perasaan kamu pada saat makan itu.
  • Apa hal yang lain yang kamu lakukan selagi kamu makan (nonton tv, baca buku dll)

Buku jurnal tersebut bisa membantu kamu untuk lebih mengerti mengenai diri kamu sendiri. Apa yang kamu makan, alasan kenapa kamu mengkonsumsi makanan tersebut.

Selain itu jurnal juga bisa menjadi alat bantu untuk dokter, terapis, dietisien, penasihat yang menangani / membantu kamu. Sehingga apabila ada kesalahan dalam pola makan, cara atau jenis makanan yang dikonsumsi, bisa segera dilakukan perubahan yang dibutuhkan.

Semoga dengan artikel ini, kamu bisa lebih mengerti mengenai kaitan antara kebiasaan makan dan sisi psikologi-mu. Karena keduanya adalah hal yang sangat berhubungan erat dan mempengaruhi satu sama lain.

Peace, Love and Blessed be

Chiaki Asaari

⛔ STOP DIABESITAS ⛔

Gizi & Nutrisi yang benar

Anda ingin tau mengenai makanan yang optimal demi KESEHATAN kita?

Anda ingin menangani DIABETES MELLITUS tanpa obat?

Anda ingin turun BERAT BADAN dan menjadi lebih fit?

Silahkan join di Facebook Group

Ikuti saya di Media Sosial:

SILAHKAN TEMUKAN ARTIKEL MENARIK LAIN

Ketagihan-Gula-Karbohidrat

GULA & KARBOHIDRAT BIKIN KETAGIHAN !?

Semua orang tau bahaya nya mengkonsumsi gula yang berlebihan.

Tapi bahaya yang sama juga bisa ditimbulkan akibat kita makan terlalu banyak karbohidrat.

Kelebihan gula & karbohidrat terutama akan mempengaruhi kinerja otak manusia.

Gula & Karbohidrat mempunyai efek yang sama terhadap otak seperti Narkoba.
Dengan membaca artikel ini, kalian akan mengerti kenapa hal itu bisa terjadi…

Langsing-makanan-sehat-Chiaki-Asaari

CARA SAYA JADI LANGSING DENGAN MAKANAN SEHAT

Pengen jadi langsing?

Tak terhitung udah berapa macam jenis diet yang kamu ikuti. Kamu berhasil turun BB untuk beberapa saat, tapi tak lama kemudian badan kamu kembali melar.

Dalam artikel ini saya akan membagikan tips bagaimana saya bisa menjaga BB saya tetap stabil. Tanpa mengikuti satu metode diet apapun.

Kenapa-kita-suka-junk-food

JUNK FOOD - “SURGA” DUNIA

Junk food sangat sulit ditolak oleh mulut kita. Kita bisa mengkonsumsi makanan-olahan dalam jumlah banyak.

Apakah memang betul-betul enak? Atau ada sisi gelap dan tujuan terselubung?

Disini akan dibongkar semua nya.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Shares
Share This