Apakah saat kita punya nafsu makan tubuh kita benar-benar membutuhkan makanan. Mungkin iya, mungkin tidak.

Ada banyak situasi dan keadaan dimana yang kita rasakan adalah ‘lapar palsu’.

Saya tau istilah ‘lapar palsu’ kedengaran agak aneh. Maka izin menjelaskan dulu.

Habis baca artikel ini anda akan faham bahwa belum tentu kita perlu makan setiap kali muncul rasa nafsu makan.

Dan dengan pemahaman ini anda akan lebih mudah mencapai target kesehatan seperti menurunkan berat badan atau menjalankan puasa demi kesehatan.

Nah berikut ini mari kita mengenail jenis nafsu makan yang ada.

Nah kelaparan yang satu ini anda pasti kenal. Dan jenis nafsu makan ini adalah musuh utama bagi orang yang ingin ‘urus’ berat badan yang kelebihan.

Lagi BOSAN– makan snack aja deh…

Lagi KESAL– makan aja yang manis dulu biar ‘ilang emosi pahit…

Lagi merasa KANGEN– pengin makan sesuatu yang sering dinikmati bersama pasangan kita…

Lagi merasa SENANG banget – yuk kita ‘rayakan’ dengan suatu makanan favorit kita…

Lagi STRESS – pengin makan ‘ilangin stress…

Lagi KAPOK – iya tau sendiri ‘kan…🥴

Dan masih ada berbagai contoh lain dimana emosi tertentu yang sesungguhnya menjadi pemicu untuk mau makan.

Kita ingin makan gara-gara satu emosi yang sedang kita alami.

Untuk memahami inti sari dari rasa lapar kita juga perlu melihat sejenak ke lawan rasa dari lapar, yaitu rasa kenyang.

Rasa kenyang juga kadang-kadang digambarkan dengan kata ‘puas’. Dan puas ‘kan sebenarnya bukan satu keadaan namun satu emosi juga. Satu emosi yang bersifat positif.

Kalau kita sedang mengalami suatu keadaan emosional yang kurang enak maka jiwa kita mencari suatu emosi yang menyenangkan. Emosi ini dicari untuk menghilangkan atau mengganti emosi yang kurang enak.

Bacalah ulang tiga paragraf diatas kalau belum 1000% jelas. Karena bagi sebagian orang hal ini menjadi halangan utama untuk tidak dapat mengontrol nafsu makan.

Sekarang sudah jelas iya keadaan lapar gara-gara emosi yang kurang enak.

Itu sebabnya ada orang yang menggendut banget habis kehilangan pasangan, kehilangan job, atau kejadian dalam kehidupan yang memicu emosi.

Namun demi lengkapnya perlu saya tambahkan bahwa ada juga tipe orang dimana suatu emosi justru menyebabkan nafsu makan hilang.

Mungkin pernah anda alami sendiri bahwa lagi stress atau emosi kuat lain sehingga kita lupa makan atau gak pengin makan sama sekali.

Balik lagi ke soal ‘kelaparan emosional’.

Yang penting anda sadari adalah bahwa nafsu makan yang sedang anda rasakan belum tentu benar-benar perlu makan. Namun disebabkan oleh suatu keadaan emosional.

Satu-satunya strategi untuk melawan nafsu makan jenis ini adalah menyadari dan memahami nya.

So lain kali kalau kamu lagi ‘diserang’ oleh nafsu makan coba bertanya kepada dirimu apakah barangkali dorongan untuk makan yang sedang dirasakan bukan dipicu oleh emosi saja.

Khususnya kalau lagi ingin satu snack tertentu – terutama yang manis manis.

Kalau anda sudah dapat mengendalikan jenis nafsu makan ini maka anda sudah menempuh lima puluh persen lebih dari kemampuan untuk menghindari makanan yang sesungguh nya gak perlu di makan.

Kalau anda mempunyai masalah dengan menaati diet atau dengan upaya turunkan berat badan baca ulang seluruh chapter ini. Dan kalau perlu baca sekali lagi.

Serius dong! Begitu penting anda memahami nafsu makan emosional yang saya barusan utarakan. Dan kalau masih belum jelas juga silahkan hubungi saya lah.

Dengan makan terus-terusan, setiap hari dan setiap kali kita merasa lapar maka kita manusia modern sudah gak terbiasa dengan perasaan perut yang kosong.

Pada hal tubuh kita sebenarnya tidak perlu makan setiap saat muncul nafsu untuk makan. Sesungguh nya tubuh kita memiliki banyak cara untuk melewati waktu tanpa makanan.

Lain kali kalau lagi timbul rasa seperti: “Aduh perut lagi kosong, pengen makan nih…’ sadari bahwa ini cuma satu sensasi dalam tubuh anda yang anda tak terbiasa. Dan jadilah biasa dengan keadaan ini. Gak sulit kok.

Kemungkinan besar dalam beberapa minggu anda akan jadi terbiasa dengan perasaan perut kosong.

Minum lebih penting daripada makan.

Hal itu terlihat dari fakta bahwa anda bisa bertahan hidup tanpa makanan berminggu-minggu.
Sedangkan kalau seminggu tidak dapat air sama sekali kehidupan anda akan berakhir…

Oleh sebab itu tubuh kita memiliki strategi selain minum untuk mendapatkan air.

Tahukah anda bahwa sebagian dari kebutuhan atas air kita peroleh dari makanan bukan dari minum?

Karena kebanyakan makanan yang kita makan punya kadar air yang tinggi.

Contoh: Kalau anda makan sepiring nasi sekitar 70% dari nasi itu merupakan air. Dan kalau sudah dalam perut tubuh akan meresap airnya.

Kalau misalkan dalam buah atau sayur mentah kadar air bisa lebih daripada 90%. Begitu pula dengan kebanyakan jenis sayur. Timun misalkan: 95% air!

Dari situ menjadi jelas bahwa tubuh kita bisa memenuhi kebutuhan atas air dari makanan juga.

Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kadang-kadang kalau kita merasa lapar sebenarnya tubuh kita meminta air, bukan makanan.

Oleh karenanya cobalah lain kali kalau lagi merasa lapar minum segelas air daripada ngemil.

Meredakan Nafsu makan dengan minum teh biru

Nafsu makan karena lagi waktunya makan

Manusia adalah makhluk habitual!

Yang artinya banyak hal yang kita lakukan berdasarkan atas kebiasaan. Salah satunya adalah makan.

Dalam kehidupan modern segala-gala nya diatur oleh waktu dan jadwal. Ada jam tertentu untuk sarapan. Ada jam tertentu untuk makan siang. Untuk dinner pun demikian.

Tetapi kalau lagi jam makan belum tentu kita sebenarnya benar-benar lapar atau perlu isi kalori demi energi..

Satu faktor lagi: Dalam tubuh kita ada salah satu hormon yang terlibat dalam pengaturan kelaparan. Yaitu hormon Ghrelin. Kalau kadar Ghrelin dalam tubuh naik maka kita merasa lapar.

Namun riset telah menunjukan bahwa kadar Ghrelin bukan hanya naik pada saat tubuh membutuhkan makanan. Produksi Ghrelin juga bergantung pada waktu. Kalau kita setiap hari makan siang sekitar pukul 12 tubuh kita akan melepaskan Ghrelin pas pada saat itu.

Dan pelepasan hormon Ghrelin yang menyebabkan anda merasa lapar. Pada hal nafsu makan ini bukan gara-gara tubuh benar-benar butuh energi. Sinyal lapar hanya datang karena lagi ‘waktunya’.

Terus bisa ngapain terhadap nafsu makan ini ?

Kabar baik adalah bahwa si Ghrelin itu akan turun dalam waktu singkat saja. Para pengamat yang telah menguji soal kadar Ghrelin dalam tubuh kita membuktikan bahwa dalam kurang lebih 20 – 30 menit saja nafsu makan ini sudah hilang lagi. Di indonesia ‘kan ada istilah gak mau makan karena udah lewat jam lapar. Iya itu kayaknya pengaruh Ghrelin ini.

Dan kalau anda sadar atas fakta ini tinggal anda bersabar saja dan kemudian rasa lapar yang hanya gara-gara ‘waktu makan’ akan hilang lagi.

Untuk menjembatani periode kelaparan jenis ini saya usulkan anda coba minum segelas air atau teh tawar saja dan tunggu sampai rasa lapar sudah hilang.

Mau penjelasan yang singkat aja?
Berpuasalah 3-4 hari dan kamu pasti akan tau gimana rasa nya lapar beneran.

Memang tubuh kita membutuhkan makanan sebagai sumber energi. Dan jelas tubuh akan memberikan sinyal kalau ia memerlukan energi.

Tetapi sinyal lapar itu tak terasa beda dengan kelaparan lain yang saya jelaskan sebelumnya.

Sehingga menjadi tantangan anda untuk memikirkan apakah memang sudah lama gak makan sehingga sudah saatnya untuk isi ulang bahan energi dalam bentuk kalori.

Apa lagi kalau anda tipe orang yang ada problem gendut. Karena gendut berarti tubuh anda sebenarnya masih ada cukup cadangan sumber energi dalam bentuk lemak badan.

Namun bagaimana caranya membuat tubuh kita mengambil tenaga dari cadangan lemak itu daripada menyuruh kita makan adalah hal yang cukup ribet.

Dan saya membahas hal tersebut pada beberapa artikel yang lain.

Walaupun ini bukan merupakan satu jenis nafsu makan saya merasa patut dibahas disini juga. Yaitu aspek sosial.

Memang kita makhluk sosial – artinya kita lebih suka berada bersama sesama orang lain.
Dan salah satu aspek dari kebersamaan adalah makan bersama.

Good food tastes better in good company…

Tetapi dalam upaya mengendalikan nafsu makan hal ini bisa menjadi hambatan. Karena sering dalam keadaan sosial kita makan bukan karena lapar namun karena orang lain pada makan semua.

Bagaimana anda menghadapi situasi sosial tergantung banyak faktor dan banyak situasi & kondisi.
Misalkan anda sering pergi makan karena harus menjamu client, maka mau tidak mau terpaksa ikut makan.

Mungkin anda tipe orang seperti saya, yang mengutamakan makan barengan sama keluarga paling sedikit sekali sehari.

Iya tergantung situasi seperti ini bagaimana anda menghadapi tantangan makan. Barangkali bisa dijelaskan pada orang yang lagi bersama anda bahwa anda sedang berpuasa demi kesehatan.

Mestinya bisa diterima sama teman atau keluarga. Apa lagi di Indonesia dimana berpuasa bukan satu hal yang tak lazim. Dan banyak orang lakukan puasa daud… dan teman di sekelingnya juga faham dan terima.

Namun kalau anda sangat sulit mengendalikan nafsu makan mungkin sebaik nya anda sama sekali tidak ikut dalam kegiatan sosial yang ada kegiatan makan.

Anda harus temukan sendiri cara yang terbaik bagi anda.

Saya menikmat kepuasan puasa

KATA AKHIR

Nafsu makan adalah suatu perasaan yang berguna sekali supaya kita memberikan tubuh tenaga yang ia butuhkan. Namun ada beberapa situasi dimana apa yang kita rasakan sebagai nafsu makan ternyata kelaparan yang ‘keliru’.

Dan dengan mengenali segala jenis nafsu makan maka kita lebih bisa mengendali kelaparan.

Kalau anda masih punya pertanyaan silahkan tinggalkan komen.

Dan sekiranya anda ingin dibantu dalam upaya turun berat badan atau mau dirancang satu diet yang cocok khusus bagi anda untuk menurunkan berat badan atau menangani kondisi kesehatan seperti DIABETES TIPE-2 jangan ragu-ragu hubungi saya.

Sekian!

👉Om Swastyastu & Senantiasa sehat👈

DOMINIK🙏🙏🙏

👉Tolong share lewat WhatsApp👈

Ikuti saya di Media Sosial:

FACEBOOK | INSTAGRAM