

TENTANG CUKA
Cuka Buah Alami telah digunakan sejak zaman dahulu sebagai penambah cita rasa yang memberikan sentuhan asam pada berbagai hidangan.
Namun bukan hanya sebagai pelengkap masakan, nenek moyang kita juga mengenal cuka sebagai Obat tradisional dan bahan alami untuk mengawetkan makanan.
Di masa kini, Cuka Alami kembali populer berkat berbagai Manfaat Kesehatannya. Sejumlah penelitian terkini menunjukkan bahwa Cuka Asli dapat membantu menurunkan kadar gula darah, mengurangi Resistensi Insulin, meredakan Asam Lambung, hingga menurunkan kadar Kolesterol.
Pada artikel ini saya akan mengupas berbagai aspek tentang ‘Si Asam’ ini.
Selain sebagai pelezat dalam berbagai jenis makanan, Cuka juga memiliki sejumlah KHASIAT KESEHATAN yang sangat unggul.
Secara sains, Cuka Asli telah dibuktikan mampu membantu mengatasi Asam Lambung dan GERD, serta mendukung proses pencernaan di lambung.
Cuka Buah juga populer di Kalangan orang yang ingin menurunkan Berat Badan.
Lebih dari itu, Cuka Alami telah terbukti membantu menurunkan Gula Darah setelah mengonsumsi makanan yang mengandung Gula atau Karbohidrat. Maka tak heran jika Cuka juga semakin populer juga di kalangan pengidap Diabetes T2.
Selain itu, Cuka Buah Asli juga dipakai sebagai OBAT luar untuk mengatasi berbagai gangguan kulit, meredakan bengkak, serta peradangan.
Bahkan, dalam beberapa tradisi, Cuka juga digunakan untuk menurunkan Demam Tinggi.
Sayangnya, cuka yang lazim dipergunakan di Indonesia umumnya merupakan cuka hasil produksi industri yang dibuat secara kimiawi. Hasilnya? Asam doang, tanpa karakter atau manfaat tambahan.
Saya merasa salah satu alasan mengapa cuka kurang populer di dapur Indonesia adalah karena kita memang punya banyak alternatif kalau hanya ingin menambahkan rasa asam.
Kalau butuh sedikit rasa asam, bisa pakai daun jeruk nipis, asem jawa, atau berbagai tumbuhan lainnya. Kalau ingin rasa yang lebih tajam, tinggal pakai belimbing sayur saja.
Tapi, mayoritas cuka industri yang beredar tidak punya aroma atau rasa khas selain asam saja. Kalau dipakai untuk membuat minuman, rasanya pun jadi tidak enak sama sekali.
Baru setelah dicampur dengan pemanis dan perisa buatan seperti lemon, cuka industri ini bisa dijadikan minuman. Padahal, Cuka Asli dan Alami yang dihasilkan dari buah-buahan seperti apel, anggur, nanas, lemon, dan lainnya, masih membawa Aroma serta Karakter dari buah asalnya.
Cuka asli yang terbuat dari Buah bukan hanya menambah rasa asam, tapi juga bisa memperkaya cita rasa hidangan secara keseluruhan.
Selain itu, buah-buahan dengan kandungan Mikronutrien tinggi—seperti vitamin dan mineral—akan menghasilkan cuka yang juga menjadi sumber nutrisi tambahan yang sangat baik.
Karena dalam proses fermentasi, konsentrasi Vitamin & Mineral bisa meningkat, menjadikan Cuka Buah alami sebagai pilihan yang jauh lebih unggul dibandingkan cuka kimia biasa.
Cuka Asli dari Buah
Untuk membikin Cuka, sebenarnya ada beberapa cara. Bisa dibuat secara 100% kimiawi—bahkan beras atau kayu pun bisa dijadikan bahan dasar untuk membuat cuka.
Dan memang, Cuka murah-murahan yang banyak beredar di pasaran Indonesia seringkali dibuat dengan metode seperti ini.
Tapi kalau kita menginginkan Cuka yang punya aroma enak atau digunakan karena Manfaat Kesehatannya, tentu bahan dan proses pembuatan nya sangat berbeda.
Cuka Buah Alami seperti ini harus dibuat dari buah sungguhan, dan melalui dua tahap fermentasi.
Pada dasarnya, cuka bisa dibuat dari buah apa saja—selama buah tersebut mengandung gula dalam jumlah yang cukup tinggi. Bahkan, untuk buah-buahan yang kandungan gulanya rendah, prosesnya masih bisa dibantu dengan menambahkan gula.
Kenapa? Karena gula inilah yang akan “dimakan” oleh bakteri dalam proses fermentasi.
Pada tahap pertama, gula yang terdapat dalam buah akan diubah menjadi alkohol (ethyl alcohol). Kemudian pada tahap kedua, alkohol tersebut akan diubah menjadi asam—lebih tepatnya, Asam Asetat (Acetic Acid).
Bagi anda yang Muslim, ada hal penting yang perlu diperhatikan:
Dalam proses fermentasi tahap kedua, alkohol harus benar-benar dihilangkan, sehingga tidak ada lagi alkohol yang tersisa dalam Cuka.
Sayangnya, banyak Cuka yang diproduksi secara “home industry” belum tentu melalui proses fermentasi yang sempurna. Akibatnya, masih bisa terdapat sisa alkohol di dalam produk akhirnya.
Berikut ini kita akan melihat beberapa jenis Cuka yang tersedia di Indonesia.

Cuka Apel / Apple Cider Vinegar
Sebelum kita membahas lebih jauh, saya akan menjelaskan terlebih dahulu perbedaan antara Cuka Buah Apel Asli dan jenis cuka lainnya.
Pada Cuka Apel Asli, proses pembuatannya dilakukan dengan menghancurkan seluruh bagian buah apel—bukan hanya airnya, tapi juga ampasnya ikut digunakan dalam proses fermentasi menjadi cuka.
Perbedaan paling nyata bisa dilihat dari warnanya. Biasanya, Cuka Buah Asli memiliki warna yang keruh dan tampak berkabut, sedangkan cuka yang tidak asli justru terlihat sangat jernih dan bening.
Di Indonesia sendiri, memang tersedia cukup banyak merek Cuka Apel. Namun sayangnya, kebanyakan merupakan produk impor.
Dan meskipun cuka Apel cukup banyak diminati oleh konsumen Indonesia, aroma dan cita rasanya seringkali kalah dibandingkan cuka yang dibuat dari buah tropis seperti Nanas, Lemon, atau Mangga.
Dan kebanyakan konsumen di Indonesia, entah gak faham atau tidak mau terima kenyataan bahwa secara Khasiat dan Manfaat Kesehatan Cuka Apel tidak memiliki kelebihan dibanding Cuka dari Nanas, Lemon atau Mangga.
Bahkan, Cuka Lemon Asli memiliki beberapa manfaat unik yang tidak dimiliki oleh Cuka Apel, misalnya dalam hal kandungan senyawa aktif tertentu yang mendukung detoksifikasi dan metabolisme. Kabar baiknya, sekarang sudah tersedia juga Cuka Lemon asli khusus untuk Diabetisi, dengan aroma yang pas banget dan khasiat yang optimal untuk menurunkan Gula Darah dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Cuka Anggur
Cuka jenis ini paling populer di kawasan Mediterania di Eropa, karena memang industri anggur sangat berkembang di sana.
Dan benar saja, untuk hidangan seperti salad ala bule, cuka ini memang sangat cocok. Namun, untuk digunakan pada masakan Asia, rasanya kurang pas—karena aroma cuka anggur sering bertabrakan dengan bumbu dan rasa khas dari dapur Asia.
Setahu saya, tidak ada satu pun produsen Cuka Anggur di Indonesia, sehingga semua yang beredar di pasaran adalah barang impor.
Sudah pasti… mahal.
Dan kalau Anda penasaran ingin minum cuka anggur sebagai softdrink, saran saya: jangan coba-coba.
Kenapa? Coba saja sendiri nanti juga tahu.
Kalau sampai langsung melepeh, jangan salahin saya...
Cuka Alami Asli Nanas
Pembuatan Cuka Alami Nanas sama seperti Cuka Apel, yaitu dengan cara menghancurkan seluruh buah Nanas dan menggunakan jus beserta ampasnya untuk diproses menjadi cuka.
Ternyata, Cuka Alami Nanas yang memiliki aroma Nanas yang kuat juga sangat cocok dijadikan minuman. Minuman ini dapat membantu proses pencernaan, menangani Asam Lambung, atau bahkan menurunkan lonjakan Gula Darah setelah makan.
Selain itu, Cuka ini juga sangat cocok untuk memperlezat berbagai hidangan, seperti sate kambing, kambing bakar, beberapa jenis sop, salad Thailand, dan lainnya.
Namun, produk Cuka Nanas yang tersedia di Indonesia sangat beragam kualitasnya.
Ada yang cuma terasa asam dan agak hambar, tapi ada juga yang memiliki aroma nanas yang begitu kuat—hingga sangat cocok dinikmati sebagai softdrink yang sekaligus membawa manfaat kesehatan.
Cuka Alami Asli Lemon
Ini favorit saya. Karena sama-sama cocok diminum sebagai softdrink, dan juga sangat pas untuk memperkaya rasa hidangan—baik hidangan Indonesia, maupun hidangan mancanegara.
Dan saya, sebagai ‘harimau salad’, suka banget karena bisa dapetin rasa asam dari Cuka, ditambah lagi dengan aroma Lemon yang segar.
Sayangnya, Cuka jenis ini sangat sulit ditemukan di Indonesia. Maka dari itu, saya pun ikut serta dalam meresepkan Cuka Lemon Asli yang cocok bagi Diabetisi.
Cuka Alami Asli Mangga
Aduh, enak banget… Cuma sayangnya, susah banget nyarinya.
Buah Mangga yang sudah super manis ternyata juga sangat disukai oleh bakteri-bakteri baik yang bertugas membuat cuka.
Dan karena Buah Mangga kaya akan mineral dan vitamin, maka Cuka Mangga juga sangat baik secara nutrisi—terutama bagi Diabetisi.
Kalau dipakai untuk hidangan tumisan, sudah dijamin rasanya mantap sekali. Karena aroma mangganya masih kuat banget, dan bikin masakan jadi lebih menggoda..
Cuka dari buah lain
Kalau di India misalnya, mereka banyak menggunakan cuka yang terbuat dari Kelapa.
Harusnya sih, di Indonesia juga bisa—cuma saya belum pernah menemukan.
Jadi ya… cuma bisa kebayang aja gimana rasanya.
Sementara itu, di Eropa malah terdapat puluhan jenis cuka.
Dan di sana, harga sebotol cuka bisa mencapai lebih dari 1 juta Rupiah.
Masuk akal juga, apalagi kalau kita sadar bahwa belasan kilo buah bisa dibutuhkan hanya untuk menghasilkan satu liter cuka saja.
Belum lagi, cuka yang paling diminati oleh para penggemarnya dimatangkan selama bertahun-tahun, mirip seperti wine.

Ada banyak hidangan Asia yang pakai cuka sebagai pelezat.
Cuka sebagai Obat atau Herbal?
Apakah Cuka juga bisa dianggap OBAT? Tergantung!
Kalau Anda berpegang pada prinsip bahwa makanan adalah obat, maka Cuka Asli memang layak dikonsumsi, bukan hanya karena aroma asamnya, tapi juga karena khasiatnya.
Terus… khasiatnya apa? Cukup banyak sih..
Yuk, kita belok ke Biokimia sejenak.
Kebanyakan buah memang kaya akan Vitamin dan Mineral.
Dan ternyata, meskipun cuka telah melalui proses biokimia alami, sebagian besar Vitamin dan Mineral tetap bertahan dalam Cuka-nya.
Bahkan, kadar Vitamin dan Mineral bisa jadi malah diperkaya!
Kok bisa begitu?
Ada dua sebab utama.
Yang pertama sangat masuk akal: Cuka ‘kan merupakan hasil dari sari buah.
Sebagai contoh, untuk membuat satu liter Cuka Nanas, dibutuhkan sekitar 3–4 kilogram Nanas segar.
Jadi, konsentrasi Vitamin & Mineral yang semula tersebar dalam 3–4 kg Nanas, akan terkonsentrasi ke dalam satu liter Cuka Nanas.
Hal yang sama juga terjadi pada setiap jenis Cuka yang dihasilkan dari buah.
Alasan kedua adalah bahwa bakteri-bakteri yang terlibat dalam proses pembuatan cuka juga menghasilkan berbagai zat kimia alami, yang kemudian ‘luntur’ dan larut ke dalam cuka.
Oleh sebab itu, Cuka tergolong cukup kaya akan berbagai zat aktif, yang semuanya membawa manfaat Kesehatan bagi kita. Iya, seperti dapat menurunkan lonjakan Gula Darah setelah makan, dan bahkan membantu menurunkan Resistensi Insulin, yang merupakan akar dari Diabetes.
Karena itu, Cuka Buah Asli sangat diminati oleh para Diabetisi. Namun, manfaat dan khasiat Cuka belum berhenti di sini.
Yuk, kita simak lebih detail!

Ternyata cuka juga dapat dipakai demi khasiat kesehatan.
Cuka Buah Asli kini semakin populer di kalangan pengidap Diabetes.
Banyak orang juga sudah berhasil mengatasi masalah Asam Lambung dan GERD, bahkan yang ingin menurunkan Berat Badan pun banyak yang memanfaatkan Cuka Buah Asli.
Kenapa bisa begitu?
Karena ternyata, cukup banyak studi dari universitas ternama yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi sedikit cuka sebelum makan dapat membantu metabolisme, khususnya dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan.
Walaupun Cuka-nya sendiri bukan OBAT, tapi ia membantu tubuh untuk mengobati dirinya sendiri.
Ternyata, Cuka Buah Asli juga bisa mendukung fungsi lambung dalam proses pencernaan makanan secara lebih efisien.
Cuka & Diabetes T2
Banyak studi Sains dari mancanegara menunjukkan bahwa memang Cuka Asli dapat membantu menurunkan lonjakan Gula Darah yang terjadi setelah makan.
Namun, bukan berarti Anda sebagai pengidap Diabetes T2 bisa langsung minum cuka setelah makan karbohidrat atau gula, lalu berharap tidak ada kenaikan Gula Darah.
Maaf, tidak segampang itu.
Menurut riset, cuka memang bisa membantu menanggulangi kenaikan Gula Darah pasca makan.
Di sisi lain, saya pribadi merasa bahwa apa pun makanan alami yang bisa membantu tubuh menurunkan lonjakan Gula Darah, pantas dijadikan senjata dalam melawan Diabetes T2.
Maka dengan ini, saya jelas merekomendasikan konsumsi Cuka Diabetisi—bagi siapa pun yang ingin mengatasi Diabetes T2 lewat gizi dan nutrisi yang tepat.
Cuka untuk Asam Lambung & GERD
Banyak pengidap Asam Lambung & GERD yang sudah berhasil mengatasi penderitaan mereka dengan bantuan Cuka Alami.
Namun, bukan berarti kalau Anda punya Aslam, lalu tinggal minum cuka dan semua langsung beres.
Maaf, tidak sesederhana itu. Untuk benar-benar mengatasi Aslam, Anda tetap perlu mengubah pola makan dan asupan harian Anda.
Penjelasan lengkapnya bisa Anda simak lebih detail pada artikel ini:
ASAM LAMBUNG – KENAPA DAN CARA MENGATASINYA
Namun, bagi pengidap ‘Aslam’ yang ingin mempercepat proses pemulihan, atau yang belum juga berhasil mengusir ‘Om Aslam’, tidak ada salahnya mencoba mengonsumsi Cuka Diabetisi.
Ada banyak laporan dari teman-teman yang selama bertahun-tahun bergantung pada obat dokter untuk menangani Aslam atau GERD, tapi akhirnya bisa lepas dari obat-obatan dan menuntaskan penyakitnya hanya dengan bantuan Cuka buah asli.
Iya, sebegitu hebatnya Cuka.
Murah meriah pula.
Cuka untuk menurunkan Kolesterol
Walaupun ketakutan akan Kolesterol tinggi kadang berlebihan namun bagi teman-teman yang memang mengalami masalah Kolesterol, sangat bisa mempertimbangkan untuk mengganti obat-obat kimia dengan Cuka Alami.
Siap-siap saja untuk kaget melihat khasiat Cuka Buah sebagai strategi alami untuk menurunkan kadar Kolesterol.
Berbagai studi dari universitas ternama telah menunjukkan bahwa ini bukan dongeng, tapi kenyataan ilmiah:
Cuka berdampak positif dalam manajemen lemak dan Kolesterol di dalam metabolisme tubuh kita.
Cuka & turun Berat Badan
Iya, gak perlu dibahas terlalu detail—karena teman-teman pintar di sini pasti sudah tau bahwa Obesitas dan Diabetes sangat terkait satu sama lain.
Jadi, kalau Cuka berdampak baik bagi pengidap Diabetes T2,
sudah pasti juga akan bermanfaat bagi siapa pun yang ingin menurunkan Berat Badan.
Bagi teman-teman yang masih belum paham hubungan antara Obesitas dan Diabetes,
bisa jadi pintar di sini:
DIABESITAS – APA ITU ?
Tapi, ada satu faktor penting lagi.
Ternyata, konsumsi Cuka Buah Asli bisa menstimulasi produksi asam lemak rantai pendek (short chain fatty acids) di dalam usus. Dan asam lemak unggulan ini bukan cuma bermanfaat untuk pencernaan—tapi juga bisa menembus sampai ke otak. Di sanalah, ia bekerja untuk menurunkan nafsu makan secara alami.
Cuka & Keto
Konsumsi Cuka sangat populer di kalangan pengikut diet Keto.
Dan memang, ada beberapa alasan kuat di baliknya—dan semua argumen mereka cukup masuk akal.
Pertama, mereka memang mengutamakan lemak dan protein sebagai sumber nutrisi utama.
Dan Cuka membantu sistem pencernaan kita dalam memecah protein dan lemak, sehingga proses penyerapan jadi lebih optimal.
Alasan kedua, Cuka juga berperan dalam membantu produksi ketones, bahkan mempercepat terjadinya Ketosis.
Hal ini berkaitan lagi dengan short chain fatty acids. Ada dua jenis short chain fatty acid yang produksinya bisa dibantu oleh Cuka, yaitu: Acetate dan Butyrate.
Keduanya kemudian akan diolah oleh liver menjadi Beta-Hydroxybutyrate dan Acetoacetate—dua jenis Ketones utama dalam metabolisme Keto.
Bagi kutu buku yang bisa berbahasa Inggris, bisa menelusuri lebih lanjut penjelasan ilmiahnya di sini::
https://www.nature.com/articles/ncomms4611
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21359531/

Cuka populer di kalangan orang KETO
Bagi teman-teman yang bertanya, “Jenis cuka mana yang terbaik?”, saya punya saran sebagai berikut:
- Hindari cuka putih, dan pilihlah Cuka yang terbuat dari buah, serta masih membawa aroma buah asalnya.
- Cari cuka yang unpasteurized, karena dalam proses pasteurisasi, enzim-enzim bermanfaat bisa hancur.
- Cari juga cuka yang tidak melalui proses filtrasi, agar probiotik dan prebiotik alami di dalamnya tetap terjaga.
- Dan yang tak kalah penting: gunakan produk dalam negeri. Karena tidak ada alasan logis bagi kita di Indonesia—yang kaya buah-buahan enak—malah bergantung pada cuka impor..
Awas Pencemaran Mikroplastik!
Satu hal penting lagi: Jangan konsumsi Cuka yang dikemas dalam botol Plastik.
Kenapa? Karena masalah pencemaran Mikroplastik.
Cuka merupakan zat yang sangat asam, dengan kadar keasaman tinggi. Dan dalam kondisi seperti ini, sebagian partikel dari Plastik botol bisa larut ke dalam Cuka yang Anda konsumsi.
Khususnya bagi pengidap Diabetes, hal ini sangat relevan—karena Mikroplastik terbukti berdampak negatif terhadap Sistem Endokrin kita. Sistem Endokrin adalah sistem yang mengatur Hormon-Hormon dalam tubuh.
Dan Mikroplastik yang tertelan lewat Cuka dalam botol plastik berpotensi mengacaukan keseimbangan hormon kita.
Maka tak heran, di negara-negara Barat, Cuka tidak diizinkan dijual dalam kemasan plastik.
Sayangnya, di Indonesia, kesadaran terhadap ancaman Mikroplastik ini masih sangat minim.
Topik Mikroplastik sebenarnya cukup luas, dan tidak mungkin dibahas tuntas dalam artikel ini. Tapi jangan khawatir—saya akan menerbitkan artikel dan video khusus yang membahasnya lebih dalam.
Yang penting sekarang: Pastikan Anda memilih merek Cuka Asli yang dikemas dalam botol kaca.
‼️Cuka khusus DIABETISI♥️
Salah satu kekurangan dari kebanyakan merek Cuka di pasaran Indonesia adalah bahwa kebanyakan Cuka—meskipun asli dan alami—belum tentu enak kalau diminum.
Karena di luar kalangan orang yang peduli kesehatan, Cuka memang umumnya dipakai sebagai pelezat, bukan sebagai minuman sehari-hari.
Akhirnya, teman-teman yang ingin memakai Cuka sebagai Minuman, seringkali harus mencampur dengan ini-itu agar rasanya cukup enak untuk diminum.
Ada juga alasan lain kenapa sebagian besar Cuka di pasaran terasa kurang enak kalau diminum langsung:
Biasanya, bahan bakunya adalah buah-buah yang sudah tidak layak jual—karena penyet, terlalu matang, atau alasan lain.
Kalau sekadar dipakai untuk masakan sebagai pemberi rasa asam, sih itu tidak jadi masalah. Tapi kalau dijadikan minuman? Iya, memang kurang cocok.
Maka dari itu, saya pribadi mengambil tantangan untuk mengembangkan satu produk Cuka yang bukan hanya lezat, tapi juga memiliki khasiat maksimal bagi para DIABETISI.
Maka bersama perusahaan PT Gizi Diabetisi Jaya, kami menciptakan produk CUKA DIABETISI, yang:
- Lezat, karena terbuat dari buah pilihan Kelas Satu
- Memiliki rasa manis alami dari tambahan pemanis STEVIA
- Dicampur dengan rempah-rempah seperti Cengkeh & Kayu Manis
- Difortifikasi dengan tambahan Vitamin C
Dengan resep seperti ini, lahirlah satu produk unggulan yang paling cocok bagi Diabetisi—yang ingin memanfaatkan kemanjuran dan khasiat Cuka Alami, tapi tetap dengan rasa yang super lezat.
Kalau Anda ingin mencoba CUKA DIABETISI ini, silakan dapatkan melalui toko resmi GIZI DIABETISI:

Minum Cuka sesaat berpuasa?
Banyak teman yang bingung, apakah boleh minum Cuka saat menjalankan puasa kesehatan?
Saya punya kabar menggembirakan buat Anda.
Karena Cuka tidak mengandung kalori, maka Cuka termasuk jenis minuman yang boleh dikonsumsi saat puasa,
selain air putih, teh, dan kopi tanpa gula.
Namun tentu saja, jangan berlebihan. Cukup 1–2 gelas per hari saja—karena Cuka asli membantu meningkatkan kadar asam di lambung. Dan kita tau, asam lambung berfungsi untuk mencerna makanan.
Sementara saat puasa, tidak ada makanan yang masuk ke lambung, sehingga secara teori bisa terjadi kelebihan kadar asam.
Jadi silakan coba sendiri dan rasakan efeknya di tubuh Anda.
Yang penting: minum Cuka tidak membatalkan puasa, karena tidak mengandung kalori.
Nah, ini satu aspek penting bagi kaum Muslim—yang memang tidak boleh mengonsumsi alkohol sama sekali.
Memang benar, dalam tahap pertama pembuatan Cuka, alkohol terbentuk. Bahkan, jumlahnya cukup banyak.
Hal ini terjadi karena pada tahap pertama, berlangsung fermentasi anaerob (tanpa oksigen), di mana gula dari buah diubah menjadi alkohol oleh bakteri.
Lalu, berarti Cuka tidak aman bagi seorang Muslim?
Tunggu dulu! Ingat, saya bilang itu baru tahap pertama!
Pada tahap kedua—yang merupakan proses fermentasi aerobik (dengan oksigen)—alkohol justru menjadi “bahan makanan” bagi jenis bakteri lain, yang kemudian mengubah alkohol menjadi Cuka, atau lebih tepatnya: Acetic Acid (Asam Cuka).
Bagi kutu buku lihat gambar berikut:

Proses kimia dari bikin cuka
Alkohol yang terbentuk pada tahap pertama proses pembuatan Cuka mestinya sepenuhnya diubah menjadi Cuka (Acetic Acid). Dengan demikian, Cuka aman bagi kaum Muslim.
Namun, bisa saja masih terdapat jejak alkohol kurang dari satu persen dalam Cuka.
Tapi perlu diketahui, bahkan kebanyakan jus buah juga bisa mengandung sedikit alkohol alami.
Bahkan madu pun sering mengandung kadar alkohol di bawah satu persen.
Dan satu hal lagi:
Kalau Anda makan buah segar atau minum jus, bisa saja terjadi fermentasi ringan di dalam usus,
yang juga menghasilkan sedikit alkohol secara alami.
Namun tenang saja—kadar alkohol yang sangat amat rendah ini bahkan sulit dideteksi dengan alat laboratorium, apalagi berdampak bagi tubuh.
PERINGATAN KEAMANAN:
Untuk mendapatkan Cuka yang benar-benar sudah difermentasi dengan sempurna, pastikan Anda hanya membeli Cuka Asli dari produsen terpercaya.
Karena faktanya, banyak Cuka yang dijual secara online—yang dibuat secara “home industry”—sering kali tidak melewati proses fermentasi secara sempurna, sehingga masih bisa mengandung alkohol dalam jumlah yang cukup signifikan.
Dan sekali lagi: Jangan beli produk yang dikemas dalam botol plastik. Karena pencemaran MIKROPLASTIK, yang kita bahas tadi..
Memang, dalam proses pembuatan Cuka biasanya ditambahkan gula.
Tapi bagi teman-teman yang punya masalah Gula Darah atau bahkan Diabetes, Anda tidak perlu khawatir soal kandungan gula dalam Cuka.
Karena baik gula alami dari buah, maupun gula tambahan yang digunakan dalam proses fermentasi, akan menjadi makanan bagi bakteri pembuat Cuka.
Dan ketika proses fermentasi telah selesai, semua gula tersebut akan habis terurai—dan tidak tersisa dalam Cuka yang sudah jadi.
Namun, seperti halnya persoalan Alkohol, Anda harus tetap memastikan bahwa Cuka yang Anda konsumsi berasal dari produsen terpercaya.
Karena faktanya, banyak Cuka yang dibuat dengan cara yang kurang tepat, sehingga masih mungkin mengandung sisa gula di dalamnya.
KATA AKHIR
Cuka sudah digunakan sejak zaman dahulu, baik sebagai penambah rasa dalam masakan, maupun sebagai OBAT tradisional.
Bagi manusia modern, Cuka Buah Asli juga tetap relevan—karena ia bisa membantu menanggulangi berbagai penyakit kronis, seperti Obesitas, Diabetes T2, dan Asam Lambung.
Sebaiknya, pilihlah Cuka yang dihasilkan dari buah-buahan.
Dan Anda tidak perlu repot mencari produk impor seperti Cuka Apel dari luar negeri, karena kenyataannya, Indonesia punya banyak buah lokal yang sangat cocok untuk dijadikan Cuka asli.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda bisa lebih menghargai “Si Asam Enak” ini.
Dan siapa tahu—mungkin Anda juga akan jadi penggemar Cuka berikutnya.
👉Salam sehat & Ojo Kendor👈
DOMINIK🙏🙏🙏
BUKU PANDUAN
SOLUSI DIABETES
Kalahkan DIABETES tanpa Obat atau Herbal
Anda ingin menangani DIABETES T2 secara natural - tanpa OBAT atau HERBAL?
Anda ingin tau bagaimana anda juga bisa cepat kalahkan DIABETES T2 dan KOMPLIKASI TERKAIT?
Silahkan kontak kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan BIMBINGAN GRATIS - tanpa syarat apa-apa.

SILAHKAN TEMUKAN ARTIKEL MENARIK LAIN
ASAM LAMBUNG – KENAPA DAN CARA MENGATASINYA
Di Indonesia penderita Asam Lambung sangat banyak. Jutaan – mungkin malah puluhan juta.
Sayang dunia medis tak ada jawaban yang tepat terhadap kondisi Aslam. Padahal di antara penyakit kronis lain Aslam dan bahkan ‘kakaknya GERD’ gampang diatasi.
MINYAK KELAPA VCO - APA YANG ANDA HARUS TAU
Segala produk yang dihasilkan dari kelapa sedang nge-tren banget di dalam kalangan orang yang peduli akan nutrisi & gizi yang baik.
Apakah memang minyak kelapa segitu hebat atau itu cuma sekedar KATANYA aja?
OBAT HERBAL UNTUK MENANGANI DIABETES T2
Di Indonesia kepercayaan orang kepada obat natural & herbal cukup besar. Dan memang pada alam semesta terdapat banyak tumbuhan yang bisa memiliki dampak positif untuk menangani berbagai penyakit..
Kira-kira tumbuhan mana baik untuk tangani Diabetes.
Selamat siang coach saya dnytakn mndrita diabetes type 2 sejak mlhirkan ank sy yg prtm dan mninggl dunia saat itu gd sy 245 tapi skrng sy sdh pny ank lg dg proses persalinan sc n slma hmil sy dksh insulin sama dokter typ hari hrs suntik insulin sblm mkn krna gula tinggi sampai saat ini gd sy 400 lbh.ap yg hrs sy lkukan untk mnanggulangi gd sy usia saya saat ini 28 thn
Terimakasih atas artikelnya Coach. Di tempat saya produk cuka dari buah2 an yang tersedia di toko adalah Cuka Apel.
Pertanyaannya, berapa banyak Cuka Apel yg boleh dikonsumsi per hari ?
Apakah perlu diencerkan dengan air putih atau dikonsumsi langsung.
Terimakasih Coach Dominik Vanya
Kenapa gak nonton video-video kami yg menjawab persis pertanyaan ini:
https://youtu.be/w-LSG6CCkRE