Ukur-Gula-Darah-bagaimana-kenapa
DOMINIK-VANYI-HEALTH-NUTRITION
ditulis oleh: : DOMINIK VANYI
Ukur Gula Darah – gimana & kenapa ?
Setiap orang yang menjadi anggota ‘Klub Diabetes T2’ harus mempunyai alat ukur Gula Darah. Dan memang lebih daripada 90% memiliki alat itu.

Namun sebagian pengguna alat ukur GD belum begitu faham bagaimana menggunakan nya secara optimal.

Maka dalam artikel ini saya akan tunjukan dan menjelaskan bagaimana anda dapat memanfaatkan alat ini secara optimal. Dan bagaimana alat ini akan membantu anda untuk mengatasi Diabetes nya secara optimal.
Gula Darah-ku segini

Sering saya melihat postingan teman-teman di Sosmed kumpulan orang Diabetes yang bunyi nya kaya gini:
Tadi saya punya GD sekian – bagus apa gak?

Jawaban saya terhadap postingan ini adalah:
Terus? Makna nya apa? Nilai ini gak ada arti kok!

Alasan utama kenapa saya bilang begitu adalah bahwa Diabetes T2 berbeda pada setiap orang. Seandainya anda belum faham prinsip fundamental ini sebaiknya anda lihat ini dulu:

DIABETES-MU BEDA DENGAN DIABETES-KU

Secara sederhana saja. Bagi satu orang punya GD 150 bisa menjadi satu kesuksesan besar, sedangkan bagi teman lain angka yang sama bisa menjadi kabar buruk.

Kok bisa?
Tenang, saya akan jelaskan berikut ini.

Gula Darah – apa artinya

Ma’af untuk sebagian besar dari kalian hal ini pasti udah faham. Namun masih ada teman-teman yang barangkali masih belum mengerti sepenuhnya apa sih yang kita ukur dengan alat tusuk ini.

Manusia senantiasa harus ada gula dalam darah nya yang menjadi bahan bakar bagi sel-sel dalam tubuh.

Kalau kita tak ada gula sama sekali di darah kita kita tidak bisa hidup.

Yang menjadi masalah bagi pengidap Diabetes T2 adalah, jika kita punya terlalu banyak gula dalam darah. Karena ketinggian gula darah bisa mengakibatkan banyak masalah kesehatan.

Dan perlu dicatat bahwa Si Gula ini berada didalam darah dalam bentuk Glukosa. Sekira nya anda belum jelas apa itu Glukosa anda perlu temui info ini:

GLUKOSA & GULA – APA ITU?

ukur-gula-darah-bagaimana

Sudah tau gimana pakai alat ini secara optimal?

Buat apa kita ukur? (Gula Darah)
Nah ini sebenarnya pertanyaan yang paling menjanjikan kita untuk dapat menemukan ‘titik terang’.
Begini: Diabetes adalah satu kondisi dimana kita harus mengatur kadar glukosa dalam darah supaya kita tak punya kadar GD terlalu tinggi.

Dan sebelum kita bisa atur hal tersebut, kita harus mengukur nya terlebih dahulu. Supaya kita dapat melihat bahwa apa yang kita atur punya dampak sesuai yang kita inginkan.

Kalau kita mau mencapai satu perubahan entah kedepan, kebelakang, ke atas, kebawah, dll… kita ‘kan selalu harus tau sebelum nya kita berada dimana dan sesudah nya kita berada dimana.

Kalau kita menabung duit pun demikan. Waktu kita mulai nabung kita punya berapa dan sesudah nabung kita punya berapa. Harus tau ‘kan.

Dan hal yang sama berlaku untuk Gula Darah.

Satu nilai saja tak punya banyak makna. Baru kalau kita punya nilai bandingan kita bisa mendapatkan kesimpulan.

Kalau anda benar-benar berpatok pada apa yang saya jelaskan diatas ini anda akan dapat memanfaatkan alat ukur GD secara baik dan mendapatkan manfaat maksimal.

Berikut ini kita lihat bagaimana prinsip ini dapat anda terapkan sehari-hari untuk mengatur GD anda.

Berapa Gula Darah yang normal?

Ini memang pertanyaan utama yang harus dijawab. Namun ternyata tidak begitu gampang dijawab.

Kebanyak situs-situs Internet yang membahas persoalan ini akan menjawab kurang lebih seperti berikut:.

Gula Darah puasa yang normal berkisaran antara 70 – 100.
Sedangkan Gula Darah puasa sesudah makan berkisar antara 100 – 135.

Namun pernyataan ini punya masalah. Dan banyak orang jadi keliru gara-gara rekomendasi ini.

Soal nya nilai-nilai ini berdasarkan nilai rujukan. Biar tau, nilai rujukan adalah nilai rata-rata orang lain punya. Dan ini menjadi problem!

Coba bayangkan anda adalah satu-satunya orang yang punya BB normal dan ideal dan semua orang lain obesitas.

Sehingga karena anda gak ikut obesitas maka anda akan dibilang kurang BB.

Atau coba bayangkan anda salah satu warga dalam satu kampung yang punya 1000 warga. 700 diantara nya kena Diabetes sehingga GDP rata-rata dalam kampung ini menjadi 175.

Berarti pada kampung fiktif ini nilai rujukan GD adalah 175.

Apakah orang-orang yang tinggal di kampung tersebut yang tidak punya Diabetes, punya kelainan? Apakah orang di kampung tersebut yang punya GD rata-rata cuma 100 adalah orang yang kurang GD?

Jelas tidak ‘kan.

Kalau anda fikir contoh ini agak konyol, anda mungkin akan jadi kaget bahwa persis hal ini lah yang terjadi di dunia medis. Nilai rujukan itu nilai rata-rata orang punya. Bukan nilai sehat.

Dan kalau anda menyadari bahwa di dunia Barat sudah sebanyak 80% lebih dari penduduk punya gangguan metabolisme, maka akan menjadi jelas bahwa nilai rujukan itu satu konsep yang gak cocok untuk menentukan sehat atau tidak.

Tapi memang begitulah dunia medis! Anda simpulkan sendirilah…

Ingat lah dunia medis yang kumaksudkan adalah orang-orang yang berkeyakinan bahwa pengidap Diabetes harus pakai obat sepanjang umur dan yang pernah kena Diabetes tak bisa keluar dari cengkraman Diabetes T2.

Itu orang yang sama yang masih suka ber-kwek-kwek bahwa Kolesterol berbahaya dan banyak mitos lain yang sudah dibuktikan oleh sains dengan sangat jelas tidak benar.

Kita gak tau persis berapa banyak orang di Indonesia sudah punya masalah dengan metabolisme, tapi menurut perkiraan paling sedikit 50% lebih.

Maka kalau anda baca di situs-situs medikal yang melibatkan mantel-mantel putih, maka anda harus was-was terhadap dongeng yang mereka sebarkan. Nah kalau anda mau percaya sama mereka iya silahkan lah.

Balik ke soal GD normal. Sejak beberapa tahun kebelakang semakin banyak orang di luar negeri mempunyai alat Continuous Glucose Monitor.
Itu satu alat yang dipasang secara semi-permanen pada tubuh orang, dan alat ini setiap beberapa menit secara otomatis mengukur GD.

Dan alat ini bukan hanya dipergunakan oleh pengidap Diabetes. Adapun orang Bio-Hacker atau orang yang sangat peduli kesehatan yang pakai alat ini juga.

Dengan demikian dunia sains sekarang punya jauh lebih banyak data tentang GD, sehingga pengertian terhadap Gula Darah dan metabolisme manusia sedang berubah.

Maka sudah ada cukup banyak fihak yang berkesimpulan bahwa kadar gula darah normal, lebih seperti ini:

Gula Darah puasa yang normal berkisaran antara 50 – 90.
Sedangkan Gula Darah sesudah makan berkisar antara 100 – 185.

Dan saya merasa nilai-nilai ini jauh lebih tepat.

cara-ukur-gula-darah

Gula Darah mu sudah normal kembali?

Berapa Gula Darah yang terlalu rendah

Kadang-kadang terjadi situasi seperti ini. Ada teman yang dengan bangga menunjukan bahwa tadi ia punya GDP 55 misalkan. Dan langsung para ‘sok-tau-banget’ berteriak dalam paduan suara:
Hipo Hipo Hipo, hati-hati. GD mu terlalu rendah…

Kenapa mereka bereaksi seperti ini? Karena faktor: KATANYA…

Dan KATANYA ini berasal dari persoalan Diabetes T1. Karena memang bagi pengidap Diabetes T1 bahaya terbesar adalah terjadi Hipo dimana kadar GD mereka turun terlalu rendah sehingga bisa membahayakan nyawa mereka.

Keadaan Hipo ini bisa terjadi jika mereka satu saat pergunakan terlalu banyak Insulin.Soalnya mereka biasa nya pakai jumlah Insulin sesuai anjuran. Tetapi kalau misalkan satu saat mereka tidak makan gula atau karbohidrat, bisa terjadi bahwa dosis Insulin nya terlalu tinggi. Sehingga kadar glukosa menjadi terlalu rendah.

Namun bagi pengidap Diabetes T2 keadaan Hipo kurang memungkinkan. Atau sebaiknya saya bilang sangat jarang. Maka ketakutan Hipo pada pengidap Diabetes T2 sebenarnya tidak beralasan.

Soal nya para ‘Penakut Hipo’ lupa akan satu hal, bahwa tubuh manusia dengan sangat mudah bisa membuat Gula sendiri. Dan proses ini memang senantiasa terjadi. Apa lagi saat tubuh merasa tak punya cukup gula.

Satu kenyataan lagi. Titik rendah atau terlalu rendah akan berbeda pada masing-masing orang.

Kalau misalkan ada orang yang punya Diabetes parah, dan masih konsumsi banyak karbohidrat sehingga tubuh nya sangat terbiasa dengan Gula sebagai bahan energi utama, bisa saja bahwa kalau GD-nya turun sampai 80-an, ia mengalami gangguan seperti pusing, sakit kepala, kliyengan dan lain-lain. Namun gejala seperti ini bukan berarti Hipo.

Gejala ini adalah cara nya tubuh menuntut gula. Kalau gak dikasih maka tubuh gak punya pilihan lain dan liver akan membuat gula.

Sedangkan teman lain yang sudah menjadikan lemak sebagai bahan energi utama dan metabolisme masih OK, punya GD sekitar 50-an ia baik-baik saja.

Kalau anda gak percaya silahkan bertanya-lah pada orang yang non-Diabetes yang sudah lama ikut diet Keto atau gaya hidup ‘karbo rendah’. Bagi mereka GD yg 50-60 an hal yang biasa.

Begitupula bagi beberapa suku asli yang juga tidak makan karbo & gula.

Teman-teman yang suka takut Hipo-Hipo lebih baik dengerin tubuh ‘aja daripada menggantungkan kesehatan pada KATANYA orang.

Iya kalau anda sudah pusing, sakit kepala dan ketidaknyamanan lain, iya berarti GD-mu sudah rendah terlepas dari angka yang ada di alat ukur GD. Ada yang rasa begitu pada angka 80-an, ada yang baru terasa dibawah 50-an.

Kesalahan terbesar terbesar pada para pengguna alat ukur GD

Iya gak pakai nya. Maksud nya?

Saya lihat di Sosmed banyak orang suka posting pertanyaan: Makanan ini / itu aman? Kalau yang balas pertanyaan mereka suka bilang: Saya baca online

Heran saya! Daripada ukur GD sebelum dan sesudah makan ini-itu biar benar-benar tau, mereka malah lebih suka percaya banyak KATANYA…

Iya ‘udalah biarin mereka makan Nasi merahnya sambil membaca bla-bla-bla di Sosmed. Kita ‘kan orang pintar dan kita gak menggantungkan kesehatan kita pada bla-bla-bla orang lain.

Sekarang kita lihat bagaimana cara nya ketahuan dampak dari satu makanan terhadap GD kita.

Makanan-gula-darah

Bagaiamana dampaknya suatu makanan thdp GD mu?

Dampak suatu makanan tertentu pada GD anda

Ini biarkan saya menjelaskan singkat dulu:

Orang kurang arif bertanya: Makanan ini aman gak?

Sedangkan orang pintar tusuk sebelum makan sesuatu yang masih diragukan.
Satu jam setelah makan, iya tusuk lagi. Dan kalau anda mau super teliti mengukur lagi 2 jam sesudahnya.

Dengan demikian anda bisa menyimpulkan sendiri sejauh mana satu makanan tertentu berdampak pada GD-nya anda.

Gak perlu kaya orang goblok yang menguntungkan kesehatan mereka pada KATANYA…

Dan masih ada orang yang lebih pintar lagi. Yaitu orang yang sebelum main tusuk berusaha untuk memahami kira-kira makanan ini-itu akan berdampak pada GD ku kaya gimana.

Banyak sumber di Internet dimana kita bisa lihat secara persis kandungan gula / karbo pada satu jenis makanan tertentu.

Karena misalkan kalau kita makan sesuatu yang kandungan nya terutama lemak maka tak perlu tusuk-tusuk. Karena orang pintar sudah faham bahwa lemak tidak ada atau hampir tidak ada dampak pada GD. Iya gak usah tusuk.

Satu contoh dari pengalaman sendiri. Saya pun kadang-kadang terlalu percaya pada apa yang saya baca. Sehingga saya juga pernah punya anggapan bahwa air kelapa muda yang murni relatif aman bagi pengidap Diabetes.

Tapi satu hari aku jadi penasaran dan saya mau buka puasa panjang dengan minum air kelapa muda. Sebelum nya GD saya di angka 55. Dan 40 menit sesudah minum air kelapa itu GD saya naik menjadi 164. Berarti air dari satu buah kelapa muda itu membuat GD saya naik lebih daripada 109 point.

Tapi walaupun saya dapat hasil lonjakan GD seperti ini, saya pada hari lain mengukur lagi. Ternyata GD ku cuma naik 45 poin aja gara-gara satu buah kelapa muda.

Dari situ saya belajar bahwa kenaikan GD setelah konsumsi kelapa muda bisa 100 poin, tapi juga bisa cuma 45 poin aja. Iya tergantung perut nya lagi kosong atau tidak.

Satu contoh lagi. Satu saat saya makan dua buah mangga karena lagi musim dan lagi pengin. Saya sadar sih bahwa kandungan gula dalam mangga tinggi. Tapi sejauh mana makan mangga bikin GD ku naik.

Maka saya tusuk. Ternyata Gula Darah-ku naik ke 200 lebih… Iya ‘udalah memang lebih baik saya jangan makan buah yang manis ini.

Buat apa ukur Gula Darah PUASA

Definisi dulu: Gula Darah Puasa adalah nilai GD yang kita dapat sesudah tidur malam dan sebelum makan pertama kali pada satu hari.
Kalau anda misalkan bangun jam 6 pagi dan makan sarapan jam 8 pagi maka GDP adalah nilai yang anda dapat pas sebelum sarapan.

Mengukur GDP (Gula Darah Puasa) adalah satu cara yang sangat bermakna bagi orang yang ingin tau sejauh mana salah satu strategi penanganan Diabetes menjadi efektif.

Misalkan anda baru saja membeli ‘obat herbal ajaib’ dengan harga yang cukup mahal, pasti anda ingin tau sejauh mana obat ini memang membantu mengendalikan GD anda.
Anda bukan orang bodoh yang percaya aja ‘kan…?

Nah ini situasi yang sangat baik untuk anda memantau GDP selama periode tertentu. Kalau obat yang anda baru mulai pakai benar-benar berkhasiat maka mestinya GDP anda akan turun sedikit demi sedikit.

Maka coba anda selama 10 – 20 hari rajin tusuk sebelum anda makan pertama kali, dan catat GDP-nya.
Setelah periode kajian, anda lihat ke angka-angka yang anda telah kumpulkan. Apakah sudah kelihatan GDP anda mulai turun?

Kalau gak turun-turun, mungkin anda mau perpanjang periode kajian atau ambil kesimpulan bahwa obat herbal ajaib itu hanya bermanfaat bagi penjual saja.

Atau andaikata anda ragu bahwa metode ZEROKARBO & PUASA KESEHATAN bisa mengendalikan GD anda, maka anda lakukan percobaan yang sama.

Mestinya dalam paling dalam 2-3 minggu sudah kelihatan apakan metode ini cuma salah satu omong kosong lagi atau menjadi efektif menangani Diabetes anda.

Karena ‘kan satu nilai GDP gak ada artinya. Karena klo Ibu Wati yang sebelumnya punya GDP berkisaran diatas 200 dan sudah turun ke 170-an aja sudah merupakan sukses.

Sedangkan bagi Pak Ono yang biasa nya GDP 150-an aja kalau jadi 145-an berarti kurang berefek.

Gitu loh.

Ukur GD sebelum & sesudah makan plus ukur GD Puasa adalah dua cara terbaik untuk menjadikan alat ukur GD anda bermanfaat secara optimal.

Sesering apa perlu ukur GD?

Setiap kali kita ukur GD kita ‘kan habis satu strip. Dan setiap strip itu ada harga nya. Setau saya harga strip berkisar antara 3000 Rp – 8000 Rp.
Sehingga punya hobi tusuk-tusuk bisa jadi relatif mahal.

Dengan demikian, sangat beralasan kalau anda bertanya: Sesering apa anda perlu ukur GD?

Menurut saya begini: Bagi teman-teman yang baru jadi anggota klub Diabetes T2 gak ada salah nya kalau pada awal agak boroslah dengan pemakaian strip. Artinya coba aja ukur setiap hari GDP dan paling sedikit sekali sebelum dan satu jam sesudah makan..

Mungkin sekali lagi sore atau malam saat mau tidur.

Berarti 3-4 kali per hari. Lakukan hal ini selama 10 – 20 hari lah.
Buat apa?

Biar anda jadi faham soal GD dan dampak makanan itu terhadap GD anda. Kalau anda sudah mengerti dan punya ‘feeling’ tentang GD anda, boleh saja turunkan frekuensi ukur GD.

Teman-teman yang menerapkan ZeroKarbo dengan atau tanpa puasa kesehatan juga sangat dianjurkan ukur GDP setiap hari selama paling sedikit 10-20 hari. Kemudian juga boleh diturunkan frekuensi menjadi setiap 2 – 4 hari lah.

Hal ini penting supaya kita bisa melihat sejauh mana penerapan ZeroKarbo & Puasa kesehatan (https://dominikvanyi.com/metode-untuk-mengatasi-diabetes-mellitus-dengan-pola-makan-puasa-kesehatan/ ) berhasil menurunkan GD anda. Hal yang sama berlaku kalau anda telah ambil strategi lain untuk menangani Diabetes anda. Karena ‘kan kita mau tau berhasil atau tidak mencapai target kesehatan kita.

Sedangkan teman-teman yang sudah berhasil punya HBA1C < 5.7 atau bahkan lebih rendah gak usah banyak tusuk-tusuk. Karena ‘kan udah tau cara nya mengendalikan Diabetes nya.

KATA AKHIR

Alat ukur GD memang wajib punya dan pakai bagi setiap pengidap Diabetes Mellitus. Dengan kita mengukur Gula Darah maka kita akan mendapat pengertian mendalam tentang dampak nya suatu makanan terhadap kenaikan kadar Glukosa dalam darah kita.

Dan dengan memantau Gula Darah puasa kita, maka bisa disimpulkan apakah satu penanganan Diabetes menjadi efektif.

Dengan demikian anda tidak perlu nanya: Ini aman atau tidak? Karena yang aman buat satu orang belum tentu aman juga bagi orang lain.

👉Om Swastyastu & Senantiasa sehat👈

DOMINIK🙏🙏🙏

⛔ STOP DIABESITAS ⛔

Gizi & Nutrisi yang benar

Anda ingin tau mengenai makanan yang optimal demi KESEHATAN kita?

Anda ingin menangani DIABETES MELLITUS tanpa obat?

Anda ingin turun BERAT BADAN dan menjadi lebih fit?

Silahkan join di Facebook Group

Ikuti saya di Media Sosial:

SILAHKAN TEMUKAN ARTIKEL MENARIK LAIN

Glukosa-apa-itu

GLUKOSA & GULA - APA ITU?

Apa hubungan antara Gula & Glukosa? Bagi orang DIABETES T2 sangat penting memahami bahwa yang biasanya disebut ‘GD’ bukan gula darah namun kadar glukosa.

Disini anda dapat menemukan informasi mengenai perbedaan antara glukosa dan gula.

Panduan-Intermittent-Fasting

BAGAIMANA INTERMITTENT FASTING – APA YANG ANDA PERLU TAU

Banyak orang di seluruh dunia dapat memperbaiki kesehatan mereka dengan Intermittent Fasting.

Disini anda dapat satu panduan lengkap tentang segala-galanya yang anda perlu tau untuk menerapkan Intermittent Fasting.

KARBOHIDRAT-LEMAK-PROTEIN-MAKRONUTRIEN

KARBOHIDRAT | LEMAK | PROTEIN - Panduan

Masih ada cukup banyak teman yang bingung mengenai KARBO | LEMAK & PROTEIN.

Maka saya telah menulis satu petunjuk supaya anda bisa jadi pintar dalam pemilihan makanan?

5 Komentar

  1. Kdianto abu bilal

    Selalu meng edukasi artikel,thanx coach

    Balas
    • Dominik

      Makasih !
      Dengan segala senang hati.

      Balas
    • Aliah

      Boleh tolong dikirim mengenai If, dan katbohidrate lemak protein

      Balas
      • Dominik

        Dengan segala senang hati. 🙏🙏

        Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Shares
Share This